[APTEK] Permasalahan Limbah Plastik di Indonesia

 

Nama : Ichlasul Hasanat

NRP : 5025201091

Kelas : APTEKTRANSIDI 9

----

Limbah Plastik di Indonesia


    Sampah plastik telah menjadi permasalahan utama dalam konteks pencemaran lingkungan, baik itu melalui pencemaran tanah maupun laut. Sifatnya yang tidak mudah terurai menyebabkan proses pengolahannya menghasilkan zat-zat berbahaya dan karsinogenik, serta memerlukan waktu berabad-abad untuk terurai secara alami. Selain mengotori lingkungan, sampah plastik berpotensi menimbulkan bencana. Gorong-gorong bisa tersumbat sehingga mengakibatkan genangan air dan mendatangkan banjir. Sementara, partikel terkecil dari sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kerusakan biota. Bahkan, mikroplastik dapat membahayakan kesehatan manusia jika mengonsumsi ikan yang telah terpapar polutan tersebut.

    Di laut, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Menurut penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin di pasar Paotere Makassar, 23% sampel ikan yang diperiksa memiliki kandungan plastik di perutnya. Namun, jika dielaborasi dengan baik, daur ulang sampah plastik dapat menjadi sumber keuntungan yang signifikan. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari produksi 48 ton sampah plastik, potensi keuntungan per bulannya dapat mencapai Rp 16.379.472. (Source: indonesiabaik.id)

    Untuk mengatasi masalah ini, kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik secara berlebihan menjadi kunci. Langkah pertama dimulai dengan kesadaran individu untuk mengubah kebiasaan penggunaan plastik. Lalu untuk kontribusi lebih lanjut dapat dilakukan hal-hal berikut:


  1. Membawa Kantong Belanja Pribadi
    Meskipun kantong plastik terlihat praktis, namun penggunaannya berkontribusi pada penumpukan sampah yang tidak terkendali di bumi. Membawa kantong belanja pribadi saat berbelanja atau bepergian adalah langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi sampah pribadi.

  2. Membawa Botol Minum atau Tumbler
    Daripada membeli air minum kemasan setiap kali haus, lebih baik menyiapkan air minum dari rumah dengan menggunakan botol minum atau tumbler. Selain membantu lingkungan, membawa botol minum sendiri juga dapat menghemat uang.

  3. Menghindari Penggunaan Sedotan Plastik
    Meskipun terlihat sepele, namun dampak dari penggunaan sedotan plastik bisa sangat besar jika dipikirkan dari perspektif jumlah. Mengganti sedotan plastik dengan sedotan bambu atau kertas adalah langkah sederhana untuk membantu lingkungan.

  4. Mengurangi Pembelian Makanan dan Minuman dalam Kemasan Plastik
    Mengurangi pembelian produk dalam kemasan sachet dan memilih produk dalam kemasan besar atau alternatif ramah lingkungan seperti botol kaca atau daun dapat membantu mengurangi sampah plastik.

  5. Mendaur Ulang Sampah Plastik
    Meskipun tidak semua jenis plastik dapat didaur ulang, namun beberapa barang seperti botol minuman dan pot tanaman dapat di daur ulang. Mengkreasikan sampah plastik menjadi barang-barang baru juga merupakan langkah yang baik untuk mengurangi limbah plastik.
    Dengan langkah-langkah sederhana ini, setiap individu dapat berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah plastik dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

  

Komentar

Postingan Populer